Bernard Wilhelm Lapian (pilotutu to [[Kawangkoan]] 30 [[Juni]] 1892 - yilate to [[Jakarta]], 5 [[April]] 1977 to umuru 84 lotawunu) yito tawu ngota pojuang nasionalis lonto [[Minahasa]], [[Sulawesi Uta adalah seorang pejuang nasionalis berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.
Bernard Wilhelm Lapian (lahir di Kawangkoan, 30 Juni 1892 – meninggal di Jakarta, 5 April 1977 pada umur 84 tahun ) adalah seorang pejuang nasionalis berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.
Bernard Wilhelm pilotutu to Kawangkoan tanggal 30 Juni 1892.
Bernard Wilhelm Lapian lahir di Kawangkoan pada tanggal 30 Juni 1892.
Tiyamoliyo tanggula te Enos Lapian wawu tiloliyo tanggula Petronella Geertruida Mapaliey.[1]:78 Tiyamoliyo botiya kepala Sekolah Rakyat (Volksschool) to Kawangkoan, sambe te Lapian mowali tumuwota ode sekolah dasar bahasa Belanda (Amurangse School) di Amurang, sekitar 40 kilometer monto Kawangkoan.[1]Empty citation (help) Tiyo lohama kursus-kursus hingga tingkat sekolah menengah pertama (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, MULO).[2]
Ayahnya bernama Enos Lapian dan ibunya bernama Petronella Geertruida Mapaliey.[1]:78 Karena jabatan ayahnya sebagai kepala Sekolah Rakyat (Volksschool) di Kawangkoan, Lapian bisa masuk sekolah dasar bahasa Belanda (Amurangse School) di Amurang, sekitar 40 kilometer dari Kawangkoan.[1]:2 Dia kemudian mengambil kursus-kursus hingga tingkat sekolah menengah pertama (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, MULO).[2]
1 2 3 4 Empty citation (help) 1 2 3 4 Taroreh, Osvald (January 26, 2012).
1 2 3 4 "Profile Pahlawan Nasional 2015" (PDF). Kementerian Sosial Republik Indonesia. January 4, 2016.
"Pionir Gereja dan Pahlawan Kemerdekaan dari Minahasa: Bernard Wilhelm Lapian".
Diakses tanggal December 23, 2016. 1 2 3 4 Taroreh, Osvald (January 26, 2012). "Pionir Gereja dan Pahlawan Kemerdekaan dari Minahasa: Bernard Wilhelm Lapian".
Wulodu yito lenggota larva lo spesies to delomo ordo Lepidoptera, wayitiyo teto alinguwa wawu ngengat.
Ulat adalah tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, yang mencakup kupu-kupu dan ngengat.
Wulodu oda'aliyo hipongala hu'oyoto, dabo woluwo olo uwewo hipongala serangga.
Kebanyakan adalah pemakan tumbuhan walaupun beberapa spesies merupakan pemakan serangga.
Oda'aliyo wulodu botiya mowali hama to pilomulo lopangimba meyambo to ilengi.
Kebanyakan ulat dianggap sebagai hama dalam pertanian.
Ngohuntuwa spesies ngengat to'u lenggota wulodu u hemo'orusa pilomulo, hungo lo'ayu wawu uwewoliyo ma'o.
Banyak spesies ngengat dikenal karena tahap ulatnya menyebabkan kerusakan pada buah dan produk pertanian lainnya.
Lunggongo Duhelo Ombongo Spirakulum Kait anal Tungkai perut (abdominal) Segmen Tungkai dada (thoracis) 9.
Kepala Dada Perut Spirakulum Kait anal Tungkai perut (abdominal) Segmen Tungkai dada (thoracis) 9.
Oda'aliyo wawa'o wulodu huhulaya'a wawu odelo silinder.
Kebanyakan ulat memiliki badan panjang dan berbentuk gilig (silinder). Ulat memiliki tiga pasang tungkai yang sejati pada tiga segmen dada, ditambah dengan empat pasang tungkai semu yang disebut tungkai perut pada segmen tengah perut dan sering sepasang tungkai perut pada segmen perut terakhir. Ulat mempunyai sepuluh segmen perut.
Wulodu
Ulat
Sojara Brunei
Sejarah Brunei
Olongiya-olongiya lo Brunei
Raja-raja Brunei
Olongiya-olongiya lo Brunai Darusalam ma lodihu parenta tilumula lo'u pilopotihuliyo kerajaan to tawunu 1363 M de'uwito yito:
Raja-raja Brunai Darusalam yang memerintah sejak didirikannya kerajaan pada tahun 1363 M yakni:
Brunei taya-tayade 4 (wopato) distrik:
Brunei dibagi atas empat distrik:
Brunei Darussalam meyalo Brunei [1][2][3][4] dengarkan /bruːˈnaɪ/, tanggulo resmi: Negara Brunei Darussalam, (bahasa Melayu: Negara Brunei Darussalam, Jawi: نڬارا بروني دارالسلام), yito negara berdaulat to Asia Tenggara bilulo'aliyo to pentadu imbihu tilayo pulo Kalimantan.
Brunei Darussalam atau Brunei [1][2][3][4] dengarkan /bruːˈnaɪ/, nama resmi: Negara Brunei Darussalam, (bahasa Melayu: Negara Brunei Darussalam, Jawi: نڬارا بروني دارالسلام), adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan.
Negara botiya tanggaliyo 5.765 km² wawu gaarisi lopentadiyo talu-talu ode deheto Cina Selatan. Wilayah lo Brunei ponto-pontolo 2 negara tayadu to Malaysia de'uwito yito Sarawak wawu Sabah.
Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Borneo dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua negara bagian di Malaysia yaitu Sarawak dan Sabah.
Sa'ati botiya, Indeks Pembangunan Manusia lo Brunei Darussalam u molangata oluwoliyo to Asia Tenggara, totibawa lo Singapura, sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju.[5] Meturuti data lo Dana Moneter Internasional, produk domestik bruto lo Brunei per kapita udamanga olimoliyo to dunia.
Saat ini, Brunei Darussalam memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura, sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju.[5] Menurut Dana Moneter Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja.
Ngopohiya leto, Forbes lopodutu Brunei lowali negara terkaya olimoliyo lonto 182 negara sababu ohu'uwo ilengi loyinulo wawu gas alam motanggalo.[6] Brunei olo otawa lotawu ma'amuru wawu mototoheto dihu-dihu to syariat Islam, to delomo pemerintahan wawu to masyarakat.
Sementara itu, Forbes menempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas.[6] Selain itu, Brunei juga terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.
Silsilah kerajaan Brunei lotapuliyo mayi lonto Batu Tarsilah u tula-tulade Silsilah Raja-Raja Brunei, tumula mayi monto Awang Alak Betatar, olongiya bungaiyo ta lololimo agama Islam (1368) sambe ode Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19, ta lodihu parenta lonto 1795-1804 wawu 1804-1807).
Silsilah kerajaan Brunei didapatkan pada Batu Tarsilah yang menuliskan Silsilah Raja-Raja Brunei yang dimulai dari Awang Alak Betatar, raja yang mula-mula memeluk agama Islam (1368) sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19, memerintah antara 1795-1804 dan 1804-1807).
Brunei botiya negara panggola tuwawu towolota lo kerajaan-kerajaan to huta lo Melayu.
Brunei adalah sebuah negara tertua di antara kerajaan-kerajaan di tanah Melayu.
Ilowwali lo Brunei panggola botiya lotapu mayi lonto tuladu Arabi, Sina wawu wulito.
Keberadaan Brunei Tua ini diperoleh berdasarkan kepada catatan Arab, Cina dan tradisi lisan.
To delomo tuladu sojara lo Sina mowali wunuhula to tuladu wolo tanggulo Po-li, Po-lo, Poni meyambo Puni dan Bunlai.
Dalam catatan Sejarah Cina dikenal dengan nama Po-li, Po-lo, Poni atau Puni dan Bunlai.
To delomo tuladu Arabi mowali wunuhulo to lapali Dzabaj atau Randj.
Dalam catatan Arab dikenali dengan Dzabaj atau Randj.
Tuladu tradisi lisan lotapu lonto Syair Awang Semaun u lo'i-lo'iya Brunei asaliliyo lonto tahe baru nah, de'uwito yito to'u lapato rombongan klan meyambo suku Sakai yang dipimpin Pateh Berbai lona'o ode dutula Brunei lololohe huta u popotihulaliyo lipu bohu.
Catatan tradisi lisan diperoleh dari Syair Awang Semaun yang menyebutkan Brunei berasal dari perkataan baru nah yaitu setelah rombongan klan atau suku Sakai yang dipimpin Pateh Berbai pergi ke Sungai Brunei mencari tempat untuk mendirikan negeri baru.
To'u ma lo'otapu datahe bilulo'aliyo strategis, ipi-ipito datahu, woluwo taluhu, ngohuntuwa bahan u'alo wawu uponula to dutula, teto timongoliyo lotombilu baru nah u ma'analiyo tambati boyito mopiyohu wawu lotuhatawa lo'u otohila limongoliyo.
Setelah mendapatkan kawasan tersebut yang memiliki kedudukan sangat strategis yaitu diapit oleh bukit, air, mudah untuk dikenali serta untuk transportasi dan kaya ikan sebagai sumber pangan yang banyak di sungai, maka mereka pun mengucapkan perkataan baru nah yang berarti tempat itu sangat baik, berkenan dan sesuai di hati mereka untuk mendirikan negeri seperti yang mereka inginkan.
Hihihewo ma'o tahe baru nah boyito ma lowali Brunei.
Kemudian perkataan baru nah itu lama kelamaan berubah menjadi Brunei.
Replika stupa u mowali bilohelo to Pusat Sejarah Brunei lotombangayi bahwa agama Hindu-Buddha to masa boyito debo dianut olo tawu lo Brunei.
Replika stupa yang dapat ditemukan di Pusat Sejarah Brunei menjelaskan bahwa agama Hindu-Buddha pada suatu masa dahulu pernah dianut oleh penduduk Brunei.
Sababu ma lowali u biyasa to tawu boyito wonu timongoliyo medungga ode tambati tuwawu, timongoliyo mopotihulo stupa tuwoto timongolidu ma ledungga ode tambati boyito mopololadu agama. Replika lopa'ita P'u Kung Chih Mu, pa'ita Rokayah binti Sultan Abdul Majid ibni Hasan ibni Muhammad Shah Al-Sultan, wawu pa'ita Sayid Alwi Ba-Faqih (Mufaqih) ma lopopatato iloddunga lo agama Islam to Brunei u hedelowa mayi olo musafir, pedagang wawu mubaligh-mubaliqh Islam, sehingga agama Islam ma tilolimo lo tawu data wawu ma lololadu to penduduk lokal wawu ngongala'a lo olongiya Brunei.
Sebab telah menjadi kebiasaan dari para musafir agama tersebut, apabila mereka sampai di suatu tempat, mereka akan mendirikan stupa sebagai tanda serta pemberitahuan mengenai kedatangan mereka untuk mengembangkan agama tersebut di tempat itu. Replika batu nisan P'u Kung Chih Mu, batu nisan Rokayah binti Sultan Abdul Majid ibni Hasan ibni Muhammad Shah Al-Sultan, dan batu nisan Sayid Alwi Ba-Faqih (Mufaqih) pula menggambarkan mengenai kedatangan agama Islam di Brunei yang dibawa oleh musafir, pedagang dan mubaligh-mubaliqh Islam, sehingga agama Islam itu berpengaruh dan mendapat tempat baik penduduk lokal maupun keluarga kerajaan Brunei.
Islam ma lololadu wawu ma lowali agama uda'a to Kesultanan Brunei inggidu Syarif Ali bilinta'iyo lowali Sultan Brunei otoluliyo to tawunu 1425 M. Sultan Syarif Ali yito tawu ngota Ahlul Bait, waliliyo lonto wombu lo Rasulullah Shalallahualaihi Wassallam yaitu Amirul Mukminin Hasan / Syaidina Hasan odelo u tercantum to delomo Batu Tarsilah / prasasti dari abad ke-18 M, woluwo to Bandar Sri Begawan, Brunei.
Islam mulai berkembang dengan sangat pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali diangkat menjadi Sultan Brunei ke-3 pada tahun 1425 M karena sultan yang sebelumnya mengahwini puterinya dengan Syarif Ali. Sultan Syarif Ali adalah seorang Ahlul Bait dari keturunan / pancir dari Cucu Rasulullah Shalallahualaihi Wassallam yaitu Amirul Mukminin Hasan / Syaidina Hasan sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah / prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Sri Begawan, Brunei.
Wali Sultan Syarif Ali botiya ma loha'ao wawu ma lo'otapu Sultan-Sultan to tihedu Kesultanan Brunei de'uwito yito Sultan-Sultan Sambas dan Sultan-Sultan Sulu.
Keturunan Sultan Syarif Ali ini kemudian juga berkembang menurunkan Sultan-Sultan disekitar wilayah Kesultanan Brunei yaitu menurunkan Sultan-Sultan Sambas dan Sultan-Sultan Sulu.
Tahe Darussalam, istilah to delomo bahasa Arab ma'analiyo "tambati u dame" meyambo "Bele Amani", pilopotangguliyo to abad ke-15 oleh Sultan ke-3, Syarif Ali, mopotegasi Islam lowali agama negara, wawu musi popolayi'olo u mopololadu oliyo.[7]
Kata Darussalam, istilah dalam bahasa Arab untuk "tempat yang damai" atau "Rumah Keamanan", disematkan pada abad ke-15 oleh Sultan ke-3, Syarif Ali, untuk menegaskan Islam sebagai agama negara, serta untuk meningkatkan penyebarannya.[7]
Para peneliti sojara ma paracaya woluwo kerajaan uwewo to'u dipo tilimihulo Kesultanan Brunei, u hetanggula lotawu lonto Tiongkok sebagai Po-ni.
Para peneliti sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya Kesultanan Brunei kini, yang disebut orang Tiongkok sebagai Po-ni.
Anubis yito dewa lo ta mopowate to delomo kepercayaan Mesir Kuno. Wujuduliyo botiya ilanggangiyo odelo maanusia wawu lunggongiyo odelo lunggongo apula.
Anubis dalam kepercayaan Mesir Kuno dianggap sebagai dewa kematian dengan wujud kepala Jakal dan badan manusia.
Anubis botiya Mesir [2] ode dewa ta lunggongiyo odelo apula Jackal u owumbutaliyo wolo mumi wawu tutumulo to'u lapato mate mitologi Mesir.
Anubis adalah nama Mesir [2] untuk dewa berkepala Jackal yang berhubungan dengan mumi dan kehidupan setelah kematian pada mitologi Mesir.
To bahasa Mesir Kuno, Anubis hetanggula lotawu Inpu, (pobaca Anupu, Ienpw, dll.)[3].
Pada bahasa Mesir Kuno, Anubis dikenal sebagai Inpu, (dibaca Anupu, Ienpw, dll.)[3].
Texas yito negara tayadu u damango oluwoliyo to Amerika Serikat lapato Alaska wonu bolutala to jumula lo tawu wawu tanggalo lipu, wawu negara tayadu u damanga da'a to datahu uda'a lo Amerika Serikat.
Texas adalah negara bagian terbesar kedua di Amerika Serikat setelah Alaska berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah, dan negara bagian terbesar di daratan utama Amerika Serikat.
Texas gara'iliyo "Lone Star State" u moluwota Texas botiya republik maradeka wawu bukti perjuangan negara tayade botiye untuk lo'otapu maradeka lonto Meksiko.
Texas memiliki julukan "Lone Star State" untuk menandai Texas sebagai republik yang merdeka dan bukti perjuangan negara bagian ini untuk mencapai kemerdekaan dari Meksiko.
"Lone Star" sambe sa'ati botiya mowali bilohelo to bendera wawu lambang lo Texas.[4]
"Lone Star" hingga saat ini masih dapat dilihat pada bendera dan lambang Texas.[4]
Tanggulo Texas, to delomo bahasa Caddo: tejas, ma'analiyo "tamani" meyalo "sekutu", ma pilopopasiliyo lo penjelajah Spanyol ode bangsa Caddo wawu kawasan permukiman limongoliyo to Texas Timur.[5]
Nama Texas, di dalam bahasa Caddo: tejas, yang berarti "teman" atau "sekutu", telah diterapkan oleh penjelajah Spanyol kepada bangsa Caddo dan kawasan permukiman mereka di Texas Timur.[5]
Istilah "wolomo bendera to Texas" asaliliyo lonto mohelu ngolo bangsa u lotikawasa to wilayah botiye to masa mulolo. Spanyol, bangsa Eropa ta bungaliyo longaku kedaulatan lo Texas. Perancis olo lopotihulo u kawasa openu ja lohihewo. Meksiko kawa-kawasa to datahe botiye sambe tawunu 1836 to'u Texas lopoma'alumu u maradeka, lowali negara republik. To tawunu 1845, Texas lotiwayito wolo Amerika Serikat lowali negara tayadu o-28.
Istilah "enam bendera di Texas" berasal dari beberapa bangsa yang pernah berkuasa di wilayah ini. Spanyol adalah bangsa Eropa pertama yang mengakui kedaulatan atas Texas. Perancis mendirikan pendudukan singkat di Texas.
Pencaplokan negara tayadu Texas owali sababu Perang Saudara Amerika wawu lo'owali Perang Meksiko-Amerika to tawunu 1846.
Meksiko menguasai wilayah ini hingga tahun 1836 ketika Texas meraih kemerdekaannya, menjadi republik yang merdeka. Pada tahun 1845, Texas bergabung dengan Amerika Serikat sebagai negara bagian ke-28.
Sebagai sebuah negara bagian budak, Texas lopoma'alumu yilumuwalo lonto Amerika Serikat to awali lotawunu 1861, wawu ma lohimbunguwa wolo Negara Konfederasi Amerika to masa Perang Saudara Amerika.
Pencaplokan negara bagian Texas menjadi pemicu Perang Saudara Amerika yang menyebabkan Perang Meksiko-Amerika pada tahun 1846. Sebagai sebuah negara bagian budak, Texas menyatakan pemisahannya dari Amerika Serikat pada permulaan tahun 1861, untuk bergabung dengan Negara Konfederasi Amerika pada masa Perang Saudara Amerika.
Lapato popateya wawu ma lohuwalinga ode Amerika Serikat, ekonomi lo Texas lolulupuhu mohihewo.
Setelah perang dan pengembalian statusnya ke dalam Uni, Texas memasuki periode panjang kelesuan ekonomi.
Texas tanggaliyo 696.200 km persegi.
Texas memiliki wilayah seluas 696.200 km persegi.
Dudutuliyo to Amerika Serikat tayade to Hungiyo-Huliyaiyo. Sipatana lo Texas odelo odiyamola:
Terletak di Amerika Serikat bagian Tengah-Selatan, Texas memiliki batas-batas berikut ini
Houston lowali kota u damanga da'a to Texas wawu damanga opatiyo to nga'amila lo Amerika Serikat. San Antonio lowali kota damanga oluwoliyo to negara tayadu botiya wawu lowali kota damanga opituliyo to Amerika Serikat.
Houston adalah kota terbesar di Texas dan keempat terbesar di Amerika Serikat, sedangkan San Antonio adalah terbesar kedua di negara bagian ini dan terbesar ketujuh di Amerika Serikat.
Odito damango wawu tanggaliyo lipu botiye wawu fitur-fitur geologis ngohuntuwa teye odelo Patahan Balcones, Texas memiliki rupa bumi yang bermacam-macam, membentang dari Amerika Serikat bagian selatan hingga ke Amerika Serikat bagian barat daya.[6] Meskipun Texas secara populer bertalian erat dengan gurun Amerika Serikat bagian barat daya, pada kenyataannya kurang dari 10% wilayah daratnya berupa gurun.[7] Dari timur ke barat, dapat diamati dataran luas yang membentang dari rawa-rawa pesisir dan Piney Woods, hingga ke dataran dan perbukitan yang silih berganti, dan berujung di gurun dan pegunungan Big Bend.
Karena begitu luasnya wilayah dan fitur-fitur geologis yang dimiliki seperti Patahan Balcones, Texas memiliki rupa bumi yang bermacam-macam, membentang dari Amerika Serikat bagian selatan hingga ke Amerika Serikat bagian barat daya.[6] Meskipun Texas secara populer bertalian erat dengan gurun Amerika Serikat bagian barat daya, pada kenyataannya kurang dari 10% wilayah daratnya berupa gurun.[7] Dari timur ke barat, dapat diamati dataran luas yang membentang dari rawa-rawa pesisir dan Piney Woods, hingga ke dataran dan perbukitan yang silih berganti, dan berujung di gurun dan pegunungan Big Bend.
To tawunu 2009, tuwango lipu lo Texas kira-kira 24,7 juta lota wawu he'oduhenga layito.[8] Oda'aliyo himbunguwa lo bilulo'a lotawu dudutuliyo to bakasi lo padang rumput, hutan, wawu pesisir.
Pada tahun 2009, Texas diperkirakan berpenduduk 24,7 juta jiwa dan terus saja bertambah.[8] Sebagian besar pusat permukiman terletak di kawasan bekas padang rumput, hutan, dan pesisir.