# id/indonesian.xml.gz
# id/jalalayn.xml.gz


(src)="s1.1"> Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang .
(trg)="s1.1"> ( Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang )

(src)="s1.2"> Segala puji bagi Allah , Tuhan semesta alam .
(trg)="s1.2.6"> Lafal ' al-`aalamiin ' merupakan bentuk jamak dari lafal '`aalam', yaitu dengan memakai huruf ya dan huruf nun untuk menekankan makhluk berakal/berilmu atas yang lainnya.
(trg)="s1.2.7"> Kata ' aalam berasal dari kata `alaamah (tanda) mengingat ia adalah tanda bagi adanya yang menciptakannya.

(src)="s1.3"> Maha Pemurah lagi Maha Penyayang .
(trg)="s1.3.0"> ( Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang ) yaitu yang mempunyai rahmat .
(trg)="s1.3.1"> Rahmat ialah menghendaki kebaikan bagi orang yang menerimanya .

(src)="s1.4"> Yang menguasai di Hari Pembalasan .
(trg)="s1.4.3"> ( Q.S. Al-Mukmin 16 ) Bagi orang yang membacanya ' maaliki ' maknanya menjadi " Dia Yang memiliki semua perkara di hari kiamat " .
(trg)="s1.4.4"> Atau Dia adalah Zat yang memiliki sifat ini secara kekal , perihalnya sama dengan sifat-sifat-Nya yang lain , yaitu seperti ' ghaafiruz dzanbi ' ( Yang mengampuni dosa-dosa ) .

(src)="s1.5"> Hanya Engkaulah yang kami sembah , dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan .
(trg)="s1.5"> ( Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan ) Artinya kami beribadah hanya kepada-Mu , seperti mengesakan dan lain-lainnya , dan kami memohon pertolongan hanya kepada-Mu dalam menghadapi semua hamba-Mu dan lain-lainnya .

(src)="s1.6"> Tunjukilah kami jalan yang lurus ,
(trg)="s1.6"> ( Tunjukilah kami ke jalan yang lurus ) Artinya bimbinglah kami ke jalan yang lurus , kemudian dijelaskan pada ayat berikutnya , yaitu :

(src)="s1.7"> ( yaitu ) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka ; bukan ( jalan ) mereka yang dimurkai dan bukan ( pula jalan ) mereka yang sesat .
(trg)="s1.7.4"> Faedah adanya penjelasan tersebut tadi mempunyai pengertian bahwa orang-orang yang mendapat hidayah itu bukanlah orang-orang Yahudi dan bukan pula orang-orang Kristen .
(trg)="s1.7.5"> Hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui dan hanya kepada-Nyalah dikembalikan segala sesuatu .

(src)="s2.1"> Alif laam miim .
(trg)="s2.1"> ( Alif laam miim ) Allah yang lebih mengetahui akan maksudnya .

(src)="s2.2"> Kitab ( Al Quran ) ini tidak ada keraguan padanya ; petunjuk bagi mereka yang bertakwa ,
(trg)="s2.2.0"> ( Kitab ini ) yakni yang dibaca oleh Muhammad saw . ( tidak ada keraguan ) atau kebimbangan ( padanya ) bahwa ia benar-benar dari Allah swt .
(trg)="s2.2.1"> Kalimat negatif menjadi predikat dari subyek ' Kitab ini ' , sedangkan kata-kata isyarat ' ini ' dipakai sebagai penghormatan . ( menjadi petunjuk ) sebagai predikat kedua , artinya menjadi penuntun ( bagi orang-orang yang bertakwa ) maksudnya orang-orang yang mengusahakan diri mereka supaya menjadi takwa dengan jalan mengikuti perintah dan menjauhi larangan demi menjaga diri dari api neraka .

(src)="s2.3"> ( yaitu ) mereka yang beriman kepada yang ghaib , yang mendirikan shalat , dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka .
(trg)="s2.3"> ( Orang-orang yang beriman ) yang membenarkan ( kepada yang gaib ) yaitu yang tidak kelihatan oleh mereka , seperti kebangkitan , surga dan neraka ( dan mendirikan salat ) artinya melakukannya sebagaimana mestinya ( dan sebagian dari yang Kami berikan kepada mereka ) yang Kami anugerahkan kepada mereka sebagai rezeki ( mereka nafkahkan ) mereka belanjakan untuk jalan menaati Allah .

(src)="s2.4"> dan mereka yang beriman kepada Kitab ( Al Quran ) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu , serta mereka yakin akan adanya ( kehidupan ) akhirat .
(trg)="s2.4"> ( Dan orang-orang yang beriman pada apa yang diturunkan kepadamu ) maksudnya Alquran , ( dan apa yang diturunkan sebelummu ) yaitu Taurat , Injil dan selainnya ( serta mereka yakin akan hari akhirat ) , artinya mengetahui secara pasti .

(src)="s2.5"> Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka , dan merekalah orang-orang yang beruntung .
(trg)="s2.5"> ( Merekalah ) , yakni orang-orang yang memenuhi sifat-sifat yang disebutkan di atas ( yang beroleh petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung ) yang akan berhasil meraih surga dan terlepas dari siksa neraka .

(src)="s2.6"> Sesungguhnya orang-orang kafir , sama saja bagi mereka , kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan , mereka tidak juga akan beriman .
(trg)="s2.6.0"> ( Sesungguhnya orang-orang kafir ) seperti Abu Jahal , Abu Lahab dan lainnya ( sama saja bagi mereka , apakah kamu beri peringatan ) dibaca , a-andzartahum , yakni dengan dua buah hamzah secara tegas .
(trg)="s2.6.1"> Dapat pula hamzah yang kedua dilebur menjadi alif hingga hanya tinggal satu hamzah saja yang dibaca panjang ( atau tidak kamu beri peringatan , mereka tidak juga akan beriman . )

(src)="s2.7.0"> Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka , dan penglihatan mereka ditutup .
(trg)="s2.7.0"> ( Allah mengunci mati hati mereka ) maksudnya menutup rapat hati mereka sehingga tidak dapat dimasuki oleh kebaikan ( begitu pun pendengaran mereka ) maksudnya alat-alat atau sumber-sumber pendengaran mereka dikunci sehingga mereka tidak memperoleh manfaat dari kebenaran yang mereka terima ( sedangkan penglihatan mereka ditutup ) dengan penutup yang menutupinya sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran ( dan bagi mereka siksa yang besar ) yang berat lagi tetap .

(src)="s2.7.1"> Dan bagi mereka siksa yang amat berat .
(trg)="s2.7.1"> Terhadap orang-orang munafik diturunkan :

(src)="s2.8"> Di antara manusia ada yang mengatakan : " Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian , " pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman .
(trg)="s2.8.0"> ( Di antara manusia ada orang yang mengatakan , " Kami beriman kepada Allah dan hari akhir . " ) yaitu hari kiamat , karena hari itu adalah hari terakhir .
(trg)="s2.8.1"> ( Padahal mereka bukan orang-orang yang beriman ) .

(src)="s2.9"> Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman , padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar .
(trg)="s2.9.4"> Menyebutkan Allah di sana hanya merupakan salah satu dari gaya bahasa saja .
(trg)="s2.9.5"> Menurut suatu qiraat tidak tercantum ' wamaa yasy`uruuna' tetapi 'wamaa yakhda`uuna', artinya 'tetapi mereka tidak berhasil menipu'.

(src)="s2.10"> Dalam hati mereka ada penyakit , lalu ditambah Allah penyakitnya ; dan bagi mereka siksa yang pedih , disebabkan mereka berdusta .
(trg)="s2.10.2"> ( Dan bagi mereka siksa yang pedih ) yang menyakitkan ( disebabkan kedustaan mereka . )
(trg)="s2.10.3"> Yukadzdzibuuna dibaca pakai tasydid , artinya amat mendustakan , yakni terhadap Nabi Allah dan tanpa tasydid ' yakdzibuuna ' yang berarti berdusta , yakni dengan mengakui beriman padahal tidak .

(src)="s2.11.0"> Dan bila dikatakan kepada mereka : " Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi " .
(trg)="s2.11.0"> ( Dan jika dikatakan kepada mereka , ) maksudnya kepada orang-orang munafik tadi ( " Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi ! " ) yakni dengan kekafiran dan menyimpang dari keimanan .

(src)="s2.11.1"> Mereka menjawab : " Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan " .
(trg)="s2.11.1"> ( Jawab mereka , " Sesungguhnya kami ini berbuat kebaikan . " ) dan tidak dijumpai pada perbuatan kami hal-hal yang menjurus pada kebinasaan .
(trg)="s2.11.2"> Maka Allah swt. berfirman sebagai sanggahan atas ucapan mereka itu :

(src)="s2.12"> Ingatlah , sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan , tetapi mereka tidak sadar .
(trg)="s2.12.1"> Seruan untuk membangkitkan perhatian .
(trg)="s2.12.2"> ( Sesungguhnya mereka itulah yang membuat kerusakan , tetapi mereka tidak sadar ) akan kenyataan itu .

(src)="s2.13.0"> Apabila dikatakan kepada mereka : " Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman " .
(trg)="s2.13.0"> ( Apabila dikatakan kepada mereka , " Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain beriman ! " ) yakni sebagaimana berimannya para sahabat Nabi .

(src)="s2.13.1"> Mereka menjawab : " Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman ? "
(trg)="s2.13.1"> ( Jawab mereka , " Apakah kami akan beriman sebagaimana berimannya orang-orang yang bodoh ? " )
(trg)="s2.13.2"> Artinya kami tidak akan melakukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang bodoh itu .

(src)="s2.13.2"> Ingatlah , sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh ; tetapi mereka tidak tahu .
(trg)="s2.13.3"> Maka firman Allah menolak ucapan mereka itu : ( Ketahuilah , merekalah orang-orang bodoh tetapi mereka tidak tahu ) akan hal itu .

(src)="s2.14.0"> Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman , mereka mengatakan : " Kami telah beriman " .
(trg)="s2.14.0"> ( Dan jika mereka berjumpa ) asalnya ' laqiyuu ' lalu damah pada ya dibuang karena beratnya pada lidah berikut ya itu sendiri karena bertemunya dalam keadaan sukun dengan wau sehingga menjadi ' laquu ' ( dengan orang yang beriman , mereka berkata , " Kami telah beriman . "

(src)="s2.14.1"> Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka , mereka mengatakan : " Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu , kami hanyalah berolok-olok " .
(trg)="s2.14.1"> Dan bila mereka telah berpisah ) dengan orang-orang yang beriman dan kembali ( kepada setan-setan mereka ) maksudnya pemimpin-pemimpin mereka .
(trg)="s2.14.2"> ( Kata mereka , " Sesungguhnya kami ini bersama kamu ) maksudnya sependirian dengan kamu dalam keagamaan , ( kami ini hanya berolok-olok . " ) dengan berpura-pura beriman .

(src)="s2.15"> Allah akan ( membalas ) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka .
(trg)="s2.15"> ( Allahlah yang memperolok-olokkan mereka ) artinya membalas olok-olokkan itu dengan memperolok-olokkan mereka pula ( dan membiarkan mereka ) terpedaya ( dalam kesesatan mereka ) yakni melanggar batas disebabkan kekafiran ( terumbang-ambing ) dalam keadaan bingung tanpa tujuan atau pegangan .

(src)="s2.16"> Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk , maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk .
(trg)="s2.16.0"> ( Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk ) artinya mengambil kesesatan sebagai pengganti petunjuk ( maka tidaklah beruntung perniagaan mereka ) bahkan sebaliknya mereka merugi , karena membawa mereka ke dalam neraka yang menjadi tempat kediaman mereka untuk selama-lamanya .
(trg)="s2.16.1"> ( Dan tidaklah mereka mendapat petunjuk ) disebabkan perbuatan mereka itu .

(src)="s2.17"> Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api , maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya ( yang menyinari ) mereka , dan membiarkan mereka dalam kegelapan , tidak dapat melihat .
(trg)="s2.17.1"> Kata ganti orang dijadikan jamak ' him ' merujuk kepada makna ' alladzii ' ( dan meninggalkan mereka dalam kegelapan tidak dapat melihat ) apa yang terdapat di sekeliling mereka , sehingga tidak tahu jalan dan mereka dalam keadaan kecemasan .
(trg)="s2.17.2"> Demikianlah halnya orang-orang munafik yang mengucapkan kata-kata beriman , bila mereka mati mereka akan ditimpa ketakutan dan azab .

(src)="s2.18"> Mereka tuli , bisu dan buta , maka tidaklah mereka akan kembali ( ke jalan yang benar ) ,
(trg)="s2.18"> ( Mereka tuli ) terhadap kebenaran , maksudnya tidak mau menerima kebenaran yang didengarnya ( bisu ) terhadap kebaikan hingga tidak mampu mengucapkannya ( buta ) terhadap jalan kebenaran dan petunjuk Allah sehingga tidak dapat melihatnya , ( maka mereka tidaklah akan kembali ) dari kesesatan .

(src)="s2.19.0"> atau seperti ( orang-orang yang ditimpa ) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita , guruh dan kilat ; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya , karena ( mendengar suara ) petir , sebab takut akan mati .
(trg)="s2.19.0"> ( Atau ) perumpamaan mereka itu , ( seperti hujan lebat ) maksudnya seperti orang-orang yang ditimpa hujan lebat ; asal kata shayyibin dari shaaba-yashuubu , artinya turun ( dari langit ) maksudnya dari awan ( padanya ) yakni pada awan itu ( kegelapan ) yang tebal , ( dan guruh ) maksudnya malaikat yang mengurusnya .
(trg)="s2.19.1"> Ada pula yang mengatakan suara dari malaikat itu , ( dan kilat ) yakni kilatan suara yang dikeluarkannya untuk menghardik , ( mereka menaruh ) maksudnya orang-orang yang ditimpa hujan lebat tadi ( jari-jemari mereka ) maksudnya dengan ujung jari , ( pada telinga mereka , dari ) maksudnya disebabkan ( bunyi petir ) yang amat keras itu supaya tidak kedengaran karena ( takut mati ) bila mendengarnya .

(src)="s2.19.1"> Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir .
(trg)="s2.19.2"> Demikianlah orang-orang tadi , jika diturunkan kepada mereka Alquran disebutkan kekafiran yang diserupakan dengan gelap gulita , ancaman yang dibandingkan dengan guruh serta keterangan-keterangan nyata yang disamakan dengan kilat , mereka menyumbat anak-anak telinga mereka agar tidak mendengarnya , karena takut akan terpengaruh lalu cenderung kepada keimanan yang akan menyebabkan mereka meninggalkan agama mereka , yang bagi mereka sama artinya dengan kematian .
(trg)="s2.19.3"> ( Dan Allah meliputi orang-orang kafir ) baik dengan ilmu maupun dengan kekuasaan-Nya hingga tidak sesuatu pun yang luput dari-Nya .

(src)="s2.20.0"> Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka .
(trg)="s2.20.0"> ( Hampir saja ) maksudnya mendekati ( kilat menyambar penglihatan mereka ) merebutnya dengan cepat .

(src)="s2.20.1"> Setiap kali kilat itu menyinari mereka , mereka berjalan di bawah sinar itu , dan bila gelap menimpa mereka , mereka berhenti .
(trg)="s2.20.1"> ( Setiap kali kilat itu menyinari mereka , mereka berjalan padanya ) maksudnya pada cahaya atau di bawah sinarnya , ( dan bila gelap menimpa mereka , mereka pun berhenti ) sebagai tamsil dari bukti-bukti keterangan ayat-ayat Alquran yang mengejutkan hati mereka .

(src)="s2.20.2"> Jikalau Allah menghendaki , niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka .
(src)="s2.20.3"> Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu .
(trg)="s2.20.2"> Mereka membenarkannya setelah mendengar padanya hal-hal yang mereka senangi sehingga mereka berhenti dari apa-apa yang dibencinya .
(trg)="s2.20.3"> ( Sekiranya Allah menghendaki , niscaya dilenyapkan-Nya pendengaran dan penglihatan mereka ) baik yang lahir maupun yang batin ( Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu ) yang dikehendaki-Nya , termasuk apa-apa yang telah disebutkan tadi .

(src)="s2.21"> Hai manusia , sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu , agar kamu bertakwa ,
(trg)="s2.21.2"> Pada asalnya ' la`alla' mengungkapkan harapan, tetapi pada firman Allah berarti menyatakan kepastian.

(src)="s2.22"> Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap , dan Dia menurunkan air ( hujan ) dari langit , lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu ; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah , padahal kamu mengetahui .
(trg)="s2.22"> ( Dialah yang telah menjadikan ) menciptakan ( bagimu bumi sebagai hamparan ) , yakni hamparan yang tidak begitu keras dan tidak pula begitu lunak sehingga tidak mungkin didiami secara tetap ( dan langit sebagai naungan ) sebagai atap ( dan diturunkan-Nya dari langit air hujan lalu dikeluarkan-Nya daripadanya ) maksudnya bermacam ( buah-buahan sebagai rezeki bagi kamu ) buat kamu makan dan kamu berikan rumputnya pada binatang ternakmu ( maka janganlah kamu adakan sekutu-sekutu bagi Allah ) , artinya serikat-serikat-Nya dalam pengabdian ( padahal kamu mengetahui ) bahwa Dia adalah pencipta , sedangkan mereka itu tidak dapat menciptakan apa-apa , maka tidaklah layak disebut dan dikatakan tuhan .

(src)="s2.23"> Dan jika kamu ( tetap ) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami ( Muhammad ) , buatlah satu surat ( saja ) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah , jika kamu orang-orang yang benar .
(trg)="s2.23.1"> ' Min mitslihi ' , min yang berarti dari , maksudnya di sini ialah untuk menjadi keterangan atau penjelasan , hingga artinya ialah yang sebanding dengannya , baik dalam kedalaman makna maupun dalam keindahan susunan kata serta pemberitaan tentang hal-hal gaib dan sebagainya .
(trg)="s2.23.2"> Yang dimaksud dengan ' surah ' ialah suatu penggal perkataan yang mempunyai permulaan kesudahan dan sekurang-kurangnya terdiri dari tiga ayat .

(src)="s2.24"> Maka jika kamu tidak dapat membuat ( nya ) -- dan pasti kamu tidak akan dapat membuat ( nya ) , peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu , yang disediakan bagi orang-orang kafir .
(trg)="s2.24.1"> Maksudnya api neraka itu amat panas dan tambah menyala dengan bahan bakar manusia dan batu jadi bukan seperti api dunia yang hanya dapat dinyalakan dengan kayu bakar atau yang lainnya ( yang disediakan bagi orang-orang kafir ) sebagai alat untuk menyiksa mereka .
(trg)="s2.24.2"> Kalimat belakang ini dapat menjadi kalimat baru atau menunjukkan keadaan yang lazim .

(src)="s2.25.0"> Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik , bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya .
(trg)="s2.25.0"> ( Dan sampaikanlah berita gembira ) kabarkanlah ( kepada orang-orang yang beriman ) yang membenarkan Allah ( dan mengerjakan kebaikan ) , baik yang fardu atau yang sunah ( bahwa bagi mereka disediakan surga-surga ) , yaitu taman-taman yang ada pepohonan dan tempat-tempat kediaman ( yang mengalir di bawahnya ) maksudnya di bawah kayu-kayuan dan mahligai-mahligainya ( sungai-sungai ) maksudnya air yang berada di sungai-sungai itu , karena sungai artinya ialah galian tempat mengalirnya air , sebab airlah yang telah menggali atau menjadikannya ' nahr ' dan menisbatkan ' mengalir ' pada selokan disebut ' majaz ' atau simbolisme .
(trg)="s2.25.1"> ( Setiap mereka diberi rezeki di dalam surga itu ) maksudnya diberi makanan ( berupa buah-buahan , mereka mengatakan , " Inilah yang pernah ) maksudnya seperti inilah yang pernah ( diberikan kepada kami dulu " ) , yakni sebelum masuk surga , karena buah-buahan itu seperti itu pula ciri masing-masingnya , hampir serupa .

(src)="s2.25.1"> Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu , mereka mengatakan : " Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu " .
(src)="s2.25.2"> Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya .
(trg)="s2.25.2"> ( Mereka disuguhi ) atau dipetikkan buah itu ( dalam keadaan serupa ) , yakni warnanya tetapi berbeda rasanya , ( dan diberi istri-istri ) berupa wanita-wanita cantik dan selainnya , ( yang suci ) suci dari haid dan dari kotoran lainnya , ( dan mereka kekal di dalamnya ) untuk selama-lamanya , hingga mereka tak pernah fana dan tidak pula dikeluarkan dari dalamnya .

(src)="s2.26.0"> Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu .
(trg)="s2.26.0"> Untuk menolak perkataan orang-orang Yahudi , " Apa maksud Allah menyebutkan barang-barang hina ini " , yakni ketika Allah mengambil perbandingan pada lalat dalam firman-Nya , " ... dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari mereka " dan pada laba-laba dalam firman-Nya , " Tak ubahnya seperti laba-laba , " Allah menurunkan : ( Sesungguhnya Allah tidak segan membuat ) atau mengambil ( perbandingan ) berfungsi sebagai maf`ul awal atau obyek pertama, sedangkan (apa juga) kata penyerta yang diberi keterangan dengan kata-kata yang di belakangnya menjadi maf`ul tsani atau obyek kedua hingga berarti tamsil perbandingan apa pun jua.
(trg)="s2.26.1"> Atau dapat juga sebagai tambahan untuk memperkuat kehinaan , sedangkan kata-kata di belakangnya menjadi maf`ul tsani (seekor nyamuk) yakni serangga kecil, (atau yang lebih atas dari itu) artinya yang lebih besar dari itu, maksudnya Allah tak hendak mengabaikan hal-hal tersebut, karena mengandung hukum yang perlu diterangkan-Nya.

(src)="s2.26.1"> Adapun orang-orang yang beriman , maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka , tetapi mereka yang kafir mengatakan : " Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan ? " .
(trg)="s2.26.2"> ( Ada pun orang-orang yang beriman , maka mereka yakin bahwa ia ) , maksudnya perumpamaan itu ( benar ) , tepat dan cocok dengan situasinya ( dari Tuhan mereka , tetapi orang-orang kafir mengatakan , " Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan ? " )

(src)="s2.26.2"> Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah , dan dengan perumpamaan itu ( pula ) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk .
(trg)="s2.26.3"> Matsalan atau perumpamaan itu berfungsi sebagai tamyiz hingga berarti dengan perumpamaan ini .
(trg)="s2.26.4"> ' Ma ' yang berarti ' apakah ' merupakan kata-kata pertanyaan disertai kecaman dan berfungsi sebagai mubtada atau subyek .

(src)="s2.26.3"> Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik ,
(trg)="s2.26.5"> Sedangkan ' dza ' berarti yang berikut shilahnya atau kata-kata pelengkapnya menjadi khabar atau predikat , hingga maksudnya ialah ' apa gunanya ? '
(trg)="s2.26.6"> Sebagai jawaban terhadap mereka Allah berfirman : ( Allah menyesatkan dengannya ) , maksudnya dengan tamsil perbandingan ini , ( banyak manusia ) berpaling dari kebenaran disebabkan kekafiran mereka terhadapnya , ( dan dengan perumpamaan itu , banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk ) , yaitu dari golongan orang-orang beriman disebabkan mereka membenarkan dan mempercayainya ( Tetapi yang disesatkan-Nya itu hanyalah orang-orang yang fasik ) , yakni yang menyimpang dan tak mau menaati-Nya .

(src)="s2.27.0"> ( yaitu ) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh , dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah ( kepada mereka ) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi .
(src)="s2.27.1"> Mereka itulah orang-orang yang rugi .
(trg)="s2.27.0"> ( Orang-orang yang ) merupakan ' na`at' atau sifat (melanggar janji Allah) melanggar kewajiban yang ditugaskan Allah kepada mereka dalam Kitab-Kitab Suci berupa keimanan kepada Nabi Muhammad saw. (setelah teguhnya) setelah kukuhnya perjanjian itu, (dan memutus apa yang diperintahkan Allah dengannya untuk dihubungkan), yakni beriman dan menghubungkan silaturahmi dengan Nabi saw. serta lain-lainnya.
(trg)="s2.27.1"> Anak kalimat ' untuk dihubungkan ' menjadi kata ganti dari ' dengannya ' , ( dan membuat kerusakan di muka bumi ) dengan melakukan maksiat serta menyimpang dari keimanan ( merekalah ) orang-orang yang mempunyai sifat seperti yang dilukiskan itu ( orang-orang yang rugi ) karena mereka dimasukkan ke dalam neraka untuk selama-lamanya .

(src)="s2.28"> Mengapa kamu kafir kepada Allah , padahal kamu tadinya mati , lalu Allah menghidupkan kamu , kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali , kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan ?
(trg)="s2.28.0"> ( Mengapa kamu kafir ) hai warga Mekah ? ( kepada Allah , padahal ) sesungguhnya ( tadinya kamu mati ) yakni ketika masih menjadi mani dalam sulbi bapakmu ( lalu kamu dihidupkan-Nya ) dalam rahim ibumu dan di dunia dengan jalan meniupkan roh pada tubuhmu .

(src)="s2.29.0"> Dialah Allah , yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak ( menciptakan ) langit , lalu dijadikan-Nya tujuh langit .
(src)="s2.29.1"> Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu .
(trg)="s2.29.0"> ( Dialah yang telah menciptakan bagimu segala yang terdapat di muka bumi ) yaitu menciptakan bumi beserta isinya , ( kesemuanya ) agar kamu memperoleh manfaat dan mengambil perbandingan darinya , ( kemudian Dia hendak menyengaja hendak menciptakan ) artinya setelah menciptakan bumi tadi Dia bermaksud hendak menciptakan pula ( langit , maka dijadikan-Nya langit itu ) ' hunna ' sebagai kata ganti benda yang dimaksud adalah langit itu .
(trg)="s2.29.1"> Maksudnya ialah dijadikan-Nya , sebagaimana didapati pada ayat yang lain , ' faqadhaahunna , ' yang berarti maka ditetapkan-Nya mereka , ( tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu ) dikemukakan secara ' mujmal ' ringkas atau secara mufasshal terinci , maksudnya , " Tidakkah Allah yang mampu menciptakan semua itu dari mula pertama , padahal Dia lebih besar dan lebih hebat daripada kamu , akan mampu pula menghidupkan kamu kembali ? "

(src)="s2.30.0"> Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : " Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi " .
(trg)="s2.30.0"> ( Dan ) ingatlah , hai Muhammad !
(trg)="s2.30.1"> ( Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat , " Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi " ) yang akan mewakili Aku dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-peraturan-Ku padanya , yaitu Adam .

(src)="s2.30.1"> Mereka berkata : " Mengapa Engkau hendak menjadikan ( khalifah ) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah , padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ? "
(trg)="s2.30.4"> Huruf lam pada ' laka ' itu hanya sebagai tambahan saja , sedangkan kalimat semenjak ' padahal ' berfungsi sebagai ' hal ' atau menunjukkan keadaan dan maksudnya adalah , ' padahal kami lebih layak untuk diangkat sebagai khalifah itu ! ' "
(trg)="s2.30.5"> ( Allah berfirman , ) ( " Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui " ) tentang maslahat atau kepentingan mengenai pengangkatan Adam dan bahwa di antara anak cucunya ada yang taat dan ada pula yang durhaka hingga terbukti dan tampaklah keadilan di antara mereka .

(src)="s2.30.2"> Tuhan berfirman : " Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui " .
(trg)="s2.30.6"> Jawab mereka , " Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih tahu dari kami , karena kami lebih dulu dan melihat apa yang tidak dilihatnya . "
(trg)="s2.30.7"> Maka Allah Taala pun menciptakan Adam dari tanah atau lapisan bumi dengan mengambil dari setiap corak atau warnanya barang segenggam , lalu diaduk-Nya dengan bermacam-macam jenis air lalu dibentuk dan ditiupkan-Nya roh hingga menjadi makhluk yang dapat merasa , setelah sebelumnya hanya barang beku dan tidak bernyawa .

(src)="s2.31"> Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama ( benda-benda ) seluruhnya , kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman : " Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar ! "
(trg)="s2.31.0"> ( Dan diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama ) maksudnya nama-nama benda ( kesemuanya ) dengan jalan memasukkan ke dalam kalbunya pengetahuan tentang benda-benda itu ( kemudian dikemukakan-Nya mereka ) maksudnya benda-benda tadi yang ternyata bukan saja benda-benda mati , tetapi juga makhluk-makhluk berakal , ( kepada para malaikat , lalu Allah berfirman ) untuk memojokkan mereka , ( " Beritahukanlah kepada-Ku ) sebutkanlah ( nama-nama mereka ) yakni nama-nama benda itu ( jika kamu memang benar . " ) bahwa tidak ada yang lebih tahu daripada kamu di antara makhluk-makhluk yang Kuciptakan atau bahwa kamulah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah .
(trg)="s2.31.1"> Sebagai ' jawab syarat ' ditunjukkan oleh kalimat sebelumnya .

(src)="s2.32"> Mereka menjawab : " Maha Suci Engkau , tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami ; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana " .
(trg)="s2.32.0"> ( Jawab mereka , " Maha suci Engkau ! ) artinya tidak sepatutnya kami akan menyanggah kehendak dan rencana-Mu ( Tak ada yang kami ketahui , kecuali sekadar yang telah Engkau ajarkan kepada kami ) mengenai benda-benda tersebut .
(trg)="s2.32.1"> ( Sesungguhnya Engkaulah ) sebagai ' taukid ' atau penguat bagi Engkau yang pertama , ( Yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana . " ) hingga tidak seorang pun yang lepas dari pengetahuan serta hikmah kebijaksanaan-Mu .

(src)="s2.33.0"> Allah berfirman : " Hai Adam , beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini " .
(trg)="s2.33.0"> ( Allah berfirman , " Hai Adam !
(trg)="s2.33.1"> Beritahukanlah kepada mereka ) maksudnya kepada para malaikat itu ( nama mereka " ) yakni benda-benda itu .

(src)="s2.33.1"> Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu , Allah berfirman : " Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu , bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ? "
(trg)="s2.33.2"> Maka disebutnya satu persatu menurut nama masing-masing berikut hikmah diciptakannya oleh Allah .
(trg)="s2.33.3"> ( Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama benda-benda itu , Allah berfirman ) kepada mereka guna mencela mereka , ( " Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi ) maksudnya mengetahui barang yang tersembunyi pada keduanya , ( dan mengetahui apa yang kamu lahirkan ) yaitu ucapan yang kamu keluarkan , yaitu , ' Kenapa hendak Engkau jadikan ... dan seterusnya ' ( dan apa yang kamu sembunyikan . " ) yaitu ucapan yang kamu sembunyikan , seperti " Allah tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih pandai dari kami . "

(src)="s2.34"> Dan ( ingatlah ) ketika Kami berfirman kepada para malaikat : " Sujudlah kamu kepada Adam , " maka sujudlah mereka kecuali Iblis ; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir .
(trg)="s2.34.1"> ( Ketika Kami berfirman kepada para malaikat , " Sujudlah kalian kepada Adam ! " )
(trg)="s2.34.2"> Maksudnya sujud sebagai penghormatan dengan cara membungkukkan badan , ( maka mereka pun sujud , kecuali Iblis ) yakni nenek moyang bangsa jin yang ada di antara para malaikat , ( ia enggan ) tak hendak sujud ( dan menyombongkan diri ) dengan mengatakan bahwa ia lebih mulia daripada Adam ( dan Iblis termasuk golongan yang kafir ) dalam ilmu Allah Taala .

(src)="s2.35"> Dan Kami berfirman : " Hai Adam , diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini , dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai , dan janganlah kamu dekati pohon ini , yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim .
(trg)="s2.35.0"> ( Dan Kami berfirman , " Hai Adam !
(trg)="s2.35.1"> Berdiamlah kamu ) yakni kamu sendiri ' kamu ' yang kedua berfungsi sebagai penguat bagi yang pertama dan dihubungkan dengannya yang ditampilkan sebagai dhamir atau kata ganti yang tersembunyi ( bersama istrimu ) yakni Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri ( dalam surga ini dan makanlah di antara makanan-makanannya ) ( yang banyak ) dan tidak dilarang ( di mana saja kamu sukai , tetapi janganlah kamu dekati pohon ini ) pohon anggur atau batang gandum ini atau lain-lainnya , maksudnya jangan memakan buahnya ( hingga kamu menjadi orang-orang yang lalim . " ) atau durhaka .

(src)="s2.36"> Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman : " Turunlah kamu ! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain , dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi , dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan " .
(trg)="s2.36.0"> ( Lalu keduanya digelincirkan oleh setan ) oleh Iblis dan menurut suatu qiraat ' fa-azaalahumaa ' , artinya maka Iblis pun menyingkirkan keduanya ( daripadanya ) , maksudnya dari dalam surga dengan memperdayakan serta mengatakan kepada mereka , " Maukah kalian saya tunjukkan suatu macam pohon kekal yang akan mengekalkan kehidupan kalian ?
(trg)="s2.36.1"> Itulah dia syajaratul khuldi atau pohon keabadian ? "

(src)="s2.37.0"> Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya , maka Allah menerima taubatnya .
(src)="s2.37.1"> Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang .
(trg)="s2.37.0"> ( Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya ) , yakni dengan diilhamkan-Nya kepadanya , menurut suatu qiraat ' Adama ' dibaca nashab , sedangkan ' kalimatun ' dibaca rafa`, sehingga arti kalimat menjadi, "maka datanglah kepada Adam kalimat dari Tuhannya", yakni yang berbunyi "rabbanaa zhalamnaa anfusanaa", artinya "Ya Tuhan kami, kami telah berbuat aniaya kepada diri kami... dan seterusnya".
(trg)="s2.37.1"> Maka Adam pun menyampaikan doanya dengan ayat tersebut . ( maka Allah menerima tobatnya ) , artinya mengampuni dosanya ( Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat ) terhadap hamba-hamba-Nya ( lagi Maha Penyayang ) terhadap mereka .

(src)="s2.38.0"> Kami berfirman : " Turunlah kamu semuanya dari surga itu !
(src)="s2.38.1"> Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu , maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku , niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka , dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati " .
(trg)="s2.38"> ( Kami berfirman , " Turunlah kalian daripadanya " ) maksudnya dari surga ( semuanya ) diulanginya dan dihubungkan-Nya dengan kalimat yang mula-mula tadi ( kemudian jika ) asalnya dari ' in maa ' yang diidgamkan menjadi ' immaa ' yang berarti jika ; ' in ' huruf syarat dan ' maa ' sebagai tambahan . ( datang petunjuk-Ku kepada kalian ) berupa Kitab dan rasul , ( maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku ) lalu ia beriman kepada-Ku dan beramal serta taat kepada-Ku ( niscaya tak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka berduka cita ) , yakni di akhirat kelak , karena mereka akan masuk surga .